Vitamin C bukanlah penyembuh semua penyakit, melainkan mampu lebih dari sekedar mencegah penyakit gusi berdarah.
Semenjak ditemukan pada tahun 1932. vitamin C telah dielu-elukan sebagai obat mukjizat yang dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, dari pilek sampai kanker, termasuk juga TBC, amandel, schizophrenia serta berbagai penawar racun ular kobra. Vitamin C juga dikatakan dapat mengurangi keparahan penyakit reumatik, diabetes dan beberapa penyakit tulang.
Benarkah itu? Jawabannya belum diketahui secara pasti sebab sampai sekarang hal ini masih tetap ramai diperdebatkan. Banyak laporan baru yang bermunculan sebagai hasil penelitian atas kehebatan vitamin C dalam menyembuhkan penyakit.
Di akhir tahun 1970. Prof.Dr,Linus pauling menerbitkan sebuah buku yang mengatakan bahwa dalam dosis yang tinggi (1000-1500mg), vitamin C dapat mencegah dan mengobati pilek. Oleh karena Prof. Pauling adalah seorang pemenang Nobel untuk bidang kimia, maka banyak orang yang mempercayainya. Sejak itu pabrik-pabrik pembuat vitamin C kewalahan dalam memenuhi pesanan vitamin yang melonjak drastis. Perlu diketahui bahwa Prof. Pauling bukanlah seorang dokter maupun ahli gizi yang terlatih.
Menurut badan-badan riset makanan dan gizi pemerintah Amerika Serikat dan Filipina, seorang dewasa rata-rata mebutuhkan 60-75mg vitamin C per hari. JUmlah ini terdapat dalam sekitar 1 gelas sari jeruk (250cc). Akan tetapi, jumlah tersebut bukanlah mutlak sebab setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Ada yang membutuhkan hanya 10mg agar tetap sehat, sedangkan yang lainnya membutuhkan 200mg.
Menurut Dr.F.J Stare dari Harvard University, tubuh seseorang yang normal akan memiliki cadangan vitamin C sampai dengan 1500mg. Seberapa banyak pun vitamin C yang dia makan, sisanya akan terbuang melalui air seni dalam tempo tiga jam. Vitamin C adalah asam yang kuat dan sangat mempengaruhi metabolisme tubuh, jadi jika dimakan terlalu banyak dapat membahayakan. Terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan diare yang parah dan dapat berbahaya bagi anak-anak dan para manula. Dalam percobaan laboraturium, dosis tinggi vitamin C telah pernah digunakan untuk mengugurkan kandungan. Dilaporkan juga bahwa mereka yang memiliki kecenderungan untuk mengidap penyakit encok dan batu ginjal harus menghindari vitamin C dalam dosis tinggi. Tetapi hampir semua pakar ilmu gizi setuju bahwa seseorang dapat mengkonsumsi vitamin C sebanyak 1000mg per hari tanpa menimbulkan dampak negatif.
Dari segi positifnya, riset yang dilakukan selama 30 tahun ini menunjukkan bahwa vitamin C dapat menolong tubuh kita menyembuhkan luka. Banyak dokter ahli bedah yang memberikan 100-300mg vitamin C per hari kepada pasiennya setelah operasi. Semakin banyak bukti yang menguatkan bahwa seseorang membutuhkan tambahan vitamin C jika mengidap TBC, rematik atau luka bakar parah. Semua buah mengandung vitamin C. Demikian juga sayur-sayuran hijau, semakin hijau semakin baik. Kentang juga mengandung vitamin C yang lumayan jumlahnya jika dimasak bersama kulitnya. Anda tidak perlu mengkonsumsi kulitnya sebab kulitnya hanya berfungsi sebagai penjaga vitaminnya agar tidak hilang sewaktu dimasak. Kecuali hati, daging-dagingan lainnya mengandung sedikit vitamin C. Jika selalu memakan sayur-sayuran dan buah-buahan anda tidak memerlukan pil-pil vitamin C tambahan.
Mungkin vitamin C bukanlah penyembuh semua penyakit, namun vitamin ini mampu lebih dari sekedar mencegah penyakit gusi berdarah.
Semenjak ditemukan pada tahun 1932. vitamin C telah dielu-elukan sebagai obat mukjizat yang dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, dari pilek sampai kanker, termasuk juga TBC, amandel, schizophrenia serta berbagai penawar racun ular kobra. Vitamin C juga dikatakan dapat mengurangi keparahan penyakit reumatik, diabetes dan beberapa penyakit tulang.
Benarkah itu? Jawabannya belum diketahui secara pasti sebab sampai sekarang hal ini masih tetap ramai diperdebatkan. Banyak laporan baru yang bermunculan sebagai hasil penelitian atas kehebatan vitamin C dalam menyembuhkan penyakit.
Di akhir tahun 1970. Prof.Dr,Linus pauling menerbitkan sebuah buku yang mengatakan bahwa dalam dosis yang tinggi (1000-1500mg), vitamin C dapat mencegah dan mengobati pilek. Oleh karena Prof. Pauling adalah seorang pemenang Nobel untuk bidang kimia, maka banyak orang yang mempercayainya. Sejak itu pabrik-pabrik pembuat vitamin C kewalahan dalam memenuhi pesanan vitamin yang melonjak drastis. Perlu diketahui bahwa Prof. Pauling bukanlah seorang dokter maupun ahli gizi yang terlatih.
Menurut badan-badan riset makanan dan gizi pemerintah Amerika Serikat dan Filipina, seorang dewasa rata-rata mebutuhkan 60-75mg vitamin C per hari. JUmlah ini terdapat dalam sekitar 1 gelas sari jeruk (250cc). Akan tetapi, jumlah tersebut bukanlah mutlak sebab setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Ada yang membutuhkan hanya 10mg agar tetap sehat, sedangkan yang lainnya membutuhkan 200mg.
Menurut Dr.F.J Stare dari Harvard University, tubuh seseorang yang normal akan memiliki cadangan vitamin C sampai dengan 1500mg. Seberapa banyak pun vitamin C yang dia makan, sisanya akan terbuang melalui air seni dalam tempo tiga jam. Vitamin C adalah asam yang kuat dan sangat mempengaruhi metabolisme tubuh, jadi jika dimakan terlalu banyak dapat membahayakan. Terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan diare yang parah dan dapat berbahaya bagi anak-anak dan para manula. Dalam percobaan laboraturium, dosis tinggi vitamin C telah pernah digunakan untuk mengugurkan kandungan. Dilaporkan juga bahwa mereka yang memiliki kecenderungan untuk mengidap penyakit encok dan batu ginjal harus menghindari vitamin C dalam dosis tinggi. Tetapi hampir semua pakar ilmu gizi setuju bahwa seseorang dapat mengkonsumsi vitamin C sebanyak 1000mg per hari tanpa menimbulkan dampak negatif.
Dari segi positifnya, riset yang dilakukan selama 30 tahun ini menunjukkan bahwa vitamin C dapat menolong tubuh kita menyembuhkan luka. Banyak dokter ahli bedah yang memberikan 100-300mg vitamin C per hari kepada pasiennya setelah operasi. Semakin banyak bukti yang menguatkan bahwa seseorang membutuhkan tambahan vitamin C jika mengidap TBC, rematik atau luka bakar parah. Semua buah mengandung vitamin C. Demikian juga sayur-sayuran hijau, semakin hijau semakin baik. Kentang juga mengandung vitamin C yang lumayan jumlahnya jika dimasak bersama kulitnya. Anda tidak perlu mengkonsumsi kulitnya sebab kulitnya hanya berfungsi sebagai penjaga vitaminnya agar tidak hilang sewaktu dimasak. Kecuali hati, daging-dagingan lainnya mengandung sedikit vitamin C. Jika selalu memakan sayur-sayuran dan buah-buahan anda tidak memerlukan pil-pil vitamin C tambahan.
Mungkin vitamin C bukanlah penyembuh semua penyakit, namun vitamin ini mampu lebih dari sekedar mencegah penyakit gusi berdarah.
0 komentar:
Posting Komentar