Hati yang gembira adalah obat yang manjur.
Joging adalah olah raga yang sangat populer di tahun 1970-an dan 1980-an. Kemungkinan, di tahun-tahun mendatang tertawa akan menjadi populer bagi kesehatan. Karena, semakin banyak hasil penelitian dan pengamatan kasus yang menguatkan bahwa gelak tertawa tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, tetapi juga dapat menyembuhkan penyakit.
Hal ini dikuatkan oleh Dr.A.K.Shapiro, seorang peneliti ilmu kedokteran yang menulis kesimpulan berikut dalam American Journal of Psychotherapy: "Gelak tertawa dapat memberikan pengaruh yang positif bagi penyakit-penyakit organik, termasuk penyakit-penyakit yang tidak dapat disembuhkan lagi".Joging adalah olah raga yang sangat populer di tahun 1970-an dan 1980-an. Kemungkinan, di tahun-tahun mendatang tertawa akan menjadi populer bagi kesehatan. Karena, semakin banyak hasil penelitian dan pengamatan kasus yang menguatkan bahwa gelak tertawa tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, tetapi juga dapat menyembuhkan penyakit.
Dr Lee Berk, seorang imunolog dari Loma Linda University di Kalifornia AS mencoba mencari tahu pengaruh fisiologis gelak tertawa. Penelitiannya menunjukkan bahwa gelak tertawa dapat mengurangi peredaran dua buah hormon dalam tubuh yang menekan proses kesembuhan, yaitu epinefrin dan kortisol. Para pakar yang lain juga sedang melakukan penelitian akan efek gelak tertawa terhadap produksi zat-zat peningkat kekebalan tubuh seperti betaendorfin.
Selama bertahun-tahun dalam menjalankan prakteknya, Dr Raymond Moody menemui berbagai kasus dimana penyakit pasiennya disembuhkan oleh gelak tertawa. Kejadian-kejadian yang menakjubkan ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul 'Laugh after Laugh'. Walaupun mekanisme penyembuhan oleh gelak tertawa belum diketahui secara lengkap dan dikuatkan sepenuhnya secara ilmiah, namun di negara maju telah banyak rumah sakit yang menyediakan ruangan-ruangan khusus bagi pasien untuk 'terapi gelak tertawa'. Dengan demikian, mereka telah memadukan pengobatan dengan gelak tertawa kedalam pengobatan medisnya.
Contoh klasik tentang penyembuhan lewat gelak tertawa adalah yang dialami oleh Norman Cousins, seorang redaktur Saturday Review di AS. Kisah ini ditulis dalam bukunya yang berjudul 'An Anatomy of Illness'. Dikisahkan bahwa pada tahun 1964, Norman Cousins mengidap satu jenis penyakit rematik langka. Seorang yang menderita penyakit ini akan merasakan sakit yang luar biasa walaupun hanya dengan bergerak sedikit saja.
Para dokter yang turut menangani kasus ini mengatakan bahwa peluangnya untuk sembuh adalah 1:500. Untuk proses pengobatannya, dalam sehari dia harus menelan 24 tablet aspirin dan 12 tablet lainnya seperti fenilbitason, kodein, kolkisin dan pil tidur.
Oleh karena dia tidak mau pasrah begitu saja kepada nasib, maka dia inign mencoba sesuatu yang lain, yang pernah ditulis oleh seorang raja yang arif bijaksana sekita 2000 tahun yang lalu yaitu: "Hati yang gembira adalah obat yang manjur". Dengan persetujuan dokternya yaitu Dr William Hitzig, dia menggantikan semua obat-obatan yang diminumnya dengan banyak tertawa dan vitamin C.
Pada hari kedelapan, dia telah dapat menggerakkan jempolnya tanpa rasa sakit. Dan dia dapati bahwa tertawa selam 10 menit dapat membuatnya tidur nyenyak selama 2 jam. Dia menonton banyak film komedi dan tertawa terbahak-bahak. Oleh karena mengganggu pasien lainnya, akhirnya dia pun dipindahkan ke hotel.
Kemudian terjadilah sesuatu hal yang tidak pernah diduga oleh para dokter. Penyakitnya sembuh sedikit demi sedikit lalu hilang sama sekali. Pengalaman Norman Cousin inilah yang mendorong para ilmuwan untuk meneliti lebih lanjut tentang dampak gelak tertawa pada proses penyembuhan penyakit.
Riset Dr Rosemary Cogan dari Texas Tech University menunjukkan bahwa rasa sakit atau nyeri akan berkurang setelah tertawa. Gelak tertwa ini bukan hanya sekedar mengalihkan perhatian dari rasa sakit itu saja. Untuk membuktikan ini dia mengadakan percobaan terhadap dua grup mahasiswa. Satu grup mendengarkan kaset lawak dan yang lain mendengarkan rekaman kuliah matematika dan grup yang ketiga tidak mendengarkan apa-apa. Kepekaan mereka terhadap rasa sakit diuji sebelum dan sesudah mendengarkan isi akset tersebut. Hanya mereka yang telah mendengarkan isi kaset lawaklah yang menunjukkan adanya peningkatan kesanggupan menahan rasa sakit.
Kita tidak perlu menderita sakit terlebih dahulu untuk mencoba kemanjuran gelak tertwa. Dr William Foy dari Stanford University mengatakan bahwa gelak tertawa sangat berguna bagi orang sehat. Beliau mengatakan bahwa tertawa menggerakkan otot-otot perut, dada dan bahu serta meningkatkan denyut jantung serta pernapasan sehingga membuat tubuh seolah-olah sedang joging ditempat. Setelah tertawa, tubuh akan terasa lebih rileks dan tenang, sama seperti setelah berolah raga.
Salah satu masalah yang timbul dengan semakin dewasanya seseorang adalah semakin jarangnya dia tertawa. Riset tersebut juga menunjukkan bahwa rata-rata, anak-anak tertawa kurang lebih 400 kali dalam sehari, sedangkan orang dewasa hanya 15 kali. Boleh jadi, ini disebabkan karena dengan semakin dewasanya seseorang, maka semakin serius pula kehidupannya. Mereka yang memiliki sikap pesimis boleh jadi berkata: 'Beda dengan dulu, sekarang ini sudah sedikit lagi hal-hal lucu'.
Para peneliti menunjukkan bahwa mereka yang sembuh dari penyakit-penyakit kanker gawat adalah mereka yang optimis, sehingga memiliki rasa humor yang tinggi yang menyebabkan mereka sering tertawa.
Prof Dr.Lucille Namehow, seorang specialis untuk proses penuaan dari Universitas of Connecticut mengatakan bahwa gelak tertwa dapat menolong mereka yang telah tua renta untuk tetap awet muda. Yang jelas bukan hanya keuntungan itu yang kita dapatkan dalam tawa, tetapi juga dapat mempererat hubungan antara atasan dan bawahan, kolega-kolega dan anggota keluarga.
Tertawalah demi kesembuhan dan semangat hidup.
0 komentar:
Posting Komentar