Overweight dan Obesitas terjadi karena makanan yang dimakan mengandung lebih banyak kalori daripada yang dapat digunakan oleh tubuh. Sehingga kelebihan energi ini disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak. Sebaliknya jika kalori yang terpakai lebih banyak daripada yang diperoleh dari makanan, maka cadangan kalori yang berada dalam bentuk lemak tersebut akan digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.
Akan tetapi, melihat kondisi overweight maupun obesitas dari segi ini, sama mudahnya dengan mengatakan bahwa mereka yang mabuk alkohol adalah mereka yang minum alkohol lebih banyak daripada yang dapat ditoleransi oleh tubuh mereka. Mari kita lihat berbagai penyebab overweight yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Keturunan. Diantara sifat-sifat fisik yang diturunkan adalah jenis bentuk tubuh. Mereka yang cenderung menjadi "bulat" (endomorph), harus lebih waspada memperhatikan berat tubuhnya daripada yang cenderung menjadi kurus (ectomorph). Mereka yang cenderung berotot (mesomorph) cenderung untuk tidak akan memiliki masalah soal berat tubuh. Hanya sedikit orang yang benar-benar dapat digolongkan kedalam hanya satu golongan yaitu endomorph, mesomorph atau ectomorph. Kebanyakan orang memiliki kombinasi ketiga sifat tersebut.
Suatu studi di Boston AS, menunujukkan bahwa sekitar 40% dari anak-anak yang kegemukan, salah satu orangtuanya juga kegemukan. Sedangkan bila kedua orangtuanya kegemukan maka 80% dari anak-anaknya akan kegemukan juga. Tetapi hanya 9% dari anak-anak itu yang kegemukan dimana kedua orangtuanya tidak kegemukan. Tidaklah jelas apakah memang masalah kegemukan adalah masalah keturunan. Tapi yang jelas kebiasaan makan, berolahraga, dan cara bekerja anak-anak sangat dipengaruhi oleh cara dan kebiasaan orangtua mereka.
Fisiologis. Para ahli riset percaya bahwa beberapa orang menjadi kegemukan karena mekanisme pengontrolan nafsu makannya (apostat) tidak berfungsi dengan baik. Pada orang normal apostatnya akan menurunkan bahkan mematikan nafsu makannya tepat pada waktunya. Jika hal ini tidak berjalan dengan semestinya maka dia akan tetap ingin makan.
Kebudayaan. Bayi-bayi yang gemuk biasanya dianggap sebagai bayi sehat. Itulah sebabnya banyak orangtua yang berusaha membuat bayinya "sehat" dengan memberikan terlalu banyak susu yang biasanya adalah susu botol. Bayi yang terlalu gemuk pada usia enam minggu pertama akan cenderung bertumbuh menjadi remaja yang kegemukan. Beberapa studi menunjukkan bahwa 80% dari anak-anak yang kegemukan akan tumbuh menjadi orang dewasa yang kegemukan juga.
Psikologi. Beberapa orang akan mencari makanan jika sedang mengalamin gangguan emosi seperti ketegangan pikiran, kekecewaan, tekanan mental maupun kesepian. Satu riset tentang obesitas menghasilkan beberapa alasan psikologis yang menyebabkan seseorang menjadi kegemukan.
Karena makan terlalu banyak, maka para "penderita" ini akan bertambah gemuk. Selanjutnya tubuh yang gemuk dapat menjadi beban mental sehingga mereka dapat mengalami depresi . Depresi inilah yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk makan lebih banyak. Kejadian ini dapat menjadi suatu lingakaran setan yang semakin merunyamkan masalah.
Akan tetapi, melihat kondisi overweight maupun obesitas dari segi ini, sama mudahnya dengan mengatakan bahwa mereka yang mabuk alkohol adalah mereka yang minum alkohol lebih banyak daripada yang dapat ditoleransi oleh tubuh mereka. Mari kita lihat berbagai penyebab overweight yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Keturunan. Diantara sifat-sifat fisik yang diturunkan adalah jenis bentuk tubuh. Mereka yang cenderung menjadi "bulat" (endomorph), harus lebih waspada memperhatikan berat tubuhnya daripada yang cenderung menjadi kurus (ectomorph). Mereka yang cenderung berotot (mesomorph) cenderung untuk tidak akan memiliki masalah soal berat tubuh. Hanya sedikit orang yang benar-benar dapat digolongkan kedalam hanya satu golongan yaitu endomorph, mesomorph atau ectomorph. Kebanyakan orang memiliki kombinasi ketiga sifat tersebut.
Suatu studi di Boston AS, menunujukkan bahwa sekitar 40% dari anak-anak yang kegemukan, salah satu orangtuanya juga kegemukan. Sedangkan bila kedua orangtuanya kegemukan maka 80% dari anak-anaknya akan kegemukan juga. Tetapi hanya 9% dari anak-anak itu yang kegemukan dimana kedua orangtuanya tidak kegemukan. Tidaklah jelas apakah memang masalah kegemukan adalah masalah keturunan. Tapi yang jelas kebiasaan makan, berolahraga, dan cara bekerja anak-anak sangat dipengaruhi oleh cara dan kebiasaan orangtua mereka.
Fisiologis. Para ahli riset percaya bahwa beberapa orang menjadi kegemukan karena mekanisme pengontrolan nafsu makannya (apostat) tidak berfungsi dengan baik. Pada orang normal apostatnya akan menurunkan bahkan mematikan nafsu makannya tepat pada waktunya. Jika hal ini tidak berjalan dengan semestinya maka dia akan tetap ingin makan.
Kebudayaan. Bayi-bayi yang gemuk biasanya dianggap sebagai bayi sehat. Itulah sebabnya banyak orangtua yang berusaha membuat bayinya "sehat" dengan memberikan terlalu banyak susu yang biasanya adalah susu botol. Bayi yang terlalu gemuk pada usia enam minggu pertama akan cenderung bertumbuh menjadi remaja yang kegemukan. Beberapa studi menunjukkan bahwa 80% dari anak-anak yang kegemukan akan tumbuh menjadi orang dewasa yang kegemukan juga.
Psikologi. Beberapa orang akan mencari makanan jika sedang mengalamin gangguan emosi seperti ketegangan pikiran, kekecewaan, tekanan mental maupun kesepian. Satu riset tentang obesitas menghasilkan beberapa alasan psikologis yang menyebabkan seseorang menjadi kegemukan.
- Makan terlalu banyak karena stress yang tidak diketahui sebab musababnya.
- Makan terlalu banyak karena makanan adalah pelipur lara.
- Makan terlalu banyak sebagai gejala penyakit pikiran yang mendalam.
- Makan terlalu banyak karena kecanduan makanan berkalori tinggi.
Karena makan terlalu banyak, maka para "penderita" ini akan bertambah gemuk. Selanjutnya tubuh yang gemuk dapat menjadi beban mental sehingga mereka dapat mengalami depresi . Depresi inilah yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk makan lebih banyak. Kejadian ini dapat menjadi suatu lingakaran setan yang semakin merunyamkan masalah.
2 komentar:
tips bermanfaat kawan. thanks. salam blogger.
Alhamdulillah kalau ada manfaatnya, salam blogger juga..
Posting Komentar